Perihal Penguduran Diri Kades di Muratara, Ini Kata BPD Belani

LINGGAUKLIK – Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Belani menyatakan Sebanyak empat orang dari Lima keseluruhan BPD melakukan rapat tentang usulan pemberhentian Kepala Desa Belani di karenakan pengunduran diri.

“Musyawarah tersebut Berdasarkan surat pengajuan pengunduran diri kepala desa belani nomor 100/021/415.68.1/2023.” kata Bambang Kosasih saat jumpa media ini di Desa Belani, Selasa (1/8/2023).

Surat itu kata Bambang, ditujukan kepada kepala dinas PMD Muratara, yang ditandatangani oleh Syuaib pada tanggal 24 Juni 2023.

“Beserta surat pernyataan bahwa saudara Syuaib dengan bersungguh-sungguh mengundurkan diri dan tidak akan menarik kembali sebagai kepala desa belani Kecamatan Rawas Ilir,”

Bambang menyatakan hal itu telah sesuai ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Muratara nomor 3 tahun 2015 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Kepala Desa.

Bab X Mekanisme pemberhentian dan pemberhentian tetap Kepala Desa bagian kedua, pasal 39. Ayat (1) Kepala Desa berhenti atau dapat diberhentikan oleh Bupati atas usul BPD, karena.
A. Meninggal dunia
B. Permintaan sendiri dan
C. Diberhentikan.

“Kemudian ayat tiga (3) pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf A dan huruf b dan ayat (2) huruf A dan b diusulkan oleh pimpinan BPD kepada bupati melalui camat berdasarkan keputusan BPD,” jelasnya.

Berdasarkan hal diatas tindakan BPD Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir sudah sesuai prosedur dan makanisme peraturan yang berlaku dan tidak ada bertentangan dengan hukum.

“Jadi statement yang dilontarkannya oleh oknum-oknum tertentu yang menyatakan bahwa tindakan BPD tidak taat hukum atau peraturan itu salah besar,” ungkapnya.

“Dalam hal yang dilontarkan di media sosial yang mengatakan Desa Belani ada kegaduhan itu tidak benar. Hingga saat ini desa belani sangat kondusif dan aman-aman saja,” tutupnya.(rls/rdw)