LINGGAUKLIK-Sejumlah anak-anak di Desa Ciptodadi, Kecamatan Sukakarya Kabupaten Musi Rawas mengalami keracunan diduga dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (19/9/2025) kemarin.
Dari rekaman video Amatir sejumlah anak-anak dirawat di Puskesmas Sukakarya, mereka terlihat lemas dan menjalani perawatan.
Dari keterangan Anggi salah satu Ayah korban, dia menyebutkan ada sekitar 20 Siswa yang mendatangi Puskesmas pada saat bersamaan mengeluh dengan gejalah yang sama yakni perus sakit dan muntah-muntah.
Menurut Anggi rata-rata pasien yang datang sebagian besar adalah pelajar tinggkat SD termasuk anaknya sendiri. Anaknya mengaku keracunan tersebut diduga akibat dari MBG di Sekokahnya di SD Negeri 2 Kecamatan Sukakarya.
Korban usai pulang sekolah mengalami perut sakit dan muntah-muntah, rasa mual tersebut semakin parah hingga harus dibawa ke Puskesmas untuk menjalani perawatan.
Anggi menjelaskan, kejadian tersebut berawal anaknya pulang dari sekolah, sesusai makan makanan begizi gratis. Lalu pulang kerumah dan mengeluh kalau perutnya sakit.
Setelah beberapa lama, anaknya muntah-muntah, karena muntah Anggipun membawa anaknya berobat di bidan yang ada di Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya.
Namun setelah dibawa berobat ke Bidan keesokan harinya kondisi anaknya tak kunjung membaik, bahkan salah satu tangan anaknya tidak bisa digerakan, takut anaknya semakin parah, Anggi membawa anaknya ke Puskemas untuk mendapatkan perawatan.
“Kami lihat di Puskemas banyak juga anak anak yang mengalami gejala yang sama, karena rami kami hampir tidak medapatkan kamar, sangkin banyak anak-anak,”kata Anggi ayah korban keracunan kepada wartawan, Kamis (25/09/2025).
Dia menyebutkan ada sekitar enam anak-anak yang dirawat, bahkan jumlah anak-anak yang datang ke Puskemas pada saat itu sekitar 20 orang yang mengeluh sakit dengan gejala yang sama, namun karena kondisi kamar rawat inap di puskesmas tidak cukup sehingga korban lainnya dibawa kerumah sakit.
Selanjutnya sambung Anggi, setelah dirawat selamat empat hari di puskesmas kondisi suhu tubuh anaknya terkadang panas terkadang dingin. Karena tidak ada perubahan sehingga dia memutuskan untuk membawa anaknya agat dirawat dirumah sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau.
“Sampai dirumah sakit masih muntah-muntah, alhamdulillah setelah ditangani langsung dan sudah dirawat tiga hari di Ar Bunda kondisinya sudah mendingan,”ujarnya.
Anggi menjelaskan, dari keterangan dokter dirumah sakit Ar Bunda anaknya tersebut mengalami keracunan disebabkan makanan yang dia makan terakhir kali.
Namun Anggi menyayangkan pihak sekolah dan pihak SPPG juga dapur Makanan bergizi gratis tidak ada perhatian kepada anaknya yang menjadi korban MBG.
“Perhatian dari lihak sekolah belom ada, dari pihak dapur juga belum ada,”ujarnya.
Sementara, Harun Kepala Sekolah SDN 2 Kecamatan Sukakarya saat dikonfirmasi belum menjawab.(rdw)