Musirawas
Berkat Medco E&P Indonesia, Perekonomian dan Kesehatan Masyarakat Giriyoso Jadi “Kokoh, Berenergi dan Berwibawa”
LINGGAUKLIK-Desa Giriyoso merupakan salah satu desa dari 13 di Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas. Desa Giriyoso yang terbagi dalam VI dusun atau kampung.
Adapun VI dusun atau kampung, diantaranya, Dusun I Sukorejo, Dusun II Sidomulyo, Dusun III Giriyoso, Dusun IV Gunung Sari, Dusun V Sukodadi dan Dusun VI Suka Jaya. Mayoritas masyarakat Desa Giriyoso berlatar belakang suku jawa dan sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai petani karet.
Desa Giriyoso, mempunyai empat Kelompok Wanita Tani (KWT), dibawa binaan PT Medco E&P Indonesia, diantaranya, KWT Mekar Jaya, KWT Mekar Sari, KWT Subur Makmur dan KWT Sumber Sari.
Ditahun 2019 hingga 2020, masyarakat Desa Giriyoso sempat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup lantaran harga karet anjlok, sedangkan diketahui bahwa masyarakat Desa Giriyoso bertahap hidup dengan cara berpenghasilan sebagai petani karet.
Selain itu, juga sempat ada warga mengalami stunting lantaran penghasilan berkurang dalam memenuhi kebutuhan hidup akibat kurangnya asupan gizi ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid 19 (Corona), sehingga masyarakat terbatas dan terkendala untuk beraktifitas.
Sehingga, PT Medco E&P Indonesia, tidak tinggal diam dikawasan lokasi produksinya, yakni dengan memberikan perhatian, kepedulian, bantuan hingga pelatihan produk olahan kepada empat KWT, diantaranya, KWT Mekar Jaya, Mekar Sari, Subur Makmur dan Sumber Sari.

PERUBAHAN: Perubahan, Aqila Lana Diva
#KWT MEKAR SARI, BEBAS LOKUS STUNTING
KWT Mekar Sari, Ernawati mengatakan keberadaan PT Medco E&P Indonesia, sangat membantu bagi kami KWT maupun warga Desa Giriyoso, baik dalam bidang ilmu, bidang kesehatan, hingga perekonomian untuk bertahan hidup khususnya diwilayah pedesaan.
Karena dulu pada tahun 2019 di Desa Giriyoso, termasuk dalam lokus stunting dan dalam daftar list 15 balita mengalami stunting, kemudian KWT Mekar Sari bersama petugas Puskesmas, melakukan kunjungan rumah dan ternyata hanya ada 7 orang balita.
Dan, salah satunya adek Aqila Lana Diva perempuan, buah hasil pasangan suami istri Bapak Winarno dan Ibu Sumarni (anggota KWT Mekar Jaya UMKM dibawa binaan PT Medco E&P Indonesia).
Aqila Lana Diva yang berusia 4 tahun dan saat ini usianya sudah hampir 10 tahun, hampir 5 tahun diberikan perhatian dan pendampingan, akhirnya sudah keluar dari stunting (sembuh), sudah normal, sudah seperti biasa dan sudah mulai masuk Sekolah Dasar, sama halnya dengan 7 balita lainnya
“Ini merupakan berkat adanya bantuan, pendampingan sekaligus perhatian serta penyuluhan dari PT Medco E&P Indonesia, seperti pemberian bibit sayuran serta pemberian kolam terpal ternak lele, mengelola abon lele dan lain-lain, beserta pemerintah setempat hingga TNI dan Polri, “kata Erna
Erna menjelaskan, mengapa, peran PT Medco E&P Indonesia sangat berpengaruh? karena penghasilan warga disini termasuk orang tua dari adek Aqila yakni petani karet, yang pada saat itu harga karet anjlok ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid 19 (corona).
Ibu Sumarni (Ibu Aqila), turut serta membantu produksi Japleng (Jahe, Pinang dan Lengkuas), KWT UMKM Binaan PT Medco E&P Indonesia, bisa menambah pemasukan dan perekonomian keluarganya.
Pada 2019 hingga 2020, karena banyak permintaan dari daerah dan luar daerah, maka dari itu PT Medco E&P Indonesia, memberikan bibit jahe, karena kemarin kendala bahan baku jahe.
“Saat ini, Japleng pemasaran masih daerah hingga keluar daerah seperti daerah Jakarta dan Lampung dan lain-lain, apalagi ada yang merantau ke mana-mana, tidak sedikit memesan Japleng untuk dibawa ke Jakarta maupun Lampung dan daerah lainnya sebagai oleh-oleh dan minuman khasiat,” ucapnya
Kembali, Erna memaparkan, secara pribadi bergabung di KWT dibawa binaan PT Medco E&P Indonesia, banyak dampak positif, perhatian dan kepedulian hadirnya PT Medco E&P, untuk kehidupan pribadi serta keluarga sekaligus warga Desa Giriyoso.
“Sejak, gabung di KWT Mekar Sari, sejak mengandung anak pertama hingga saat ini, anak saya sudah mengemban pendidikan dikelas 3 SMA, itu semua berkat adanya perhatian, kepedulian serta kontribusi dari PT Medco E&P Indonesia, terima kasih PT Medco E&P Indonesia, semoga selalu ada untuk warga Desa Giriyoso dan selalu berkembang pesat,” paparnya
Erna menambahkan, hasil olahan UMKM khusus di Desa Giriyoso dan diseputaran Kecamatan Jayaloka, telah menggunakan produk hasil olahan dari desa apabila adanya hajatan maupun kegiatan lainnya, hanya saja untuk ditingkat kabupaten belum melakukan hal itu semoga kedepannya
“Selain itu saat ini masih belum bisa mempromosikan hasil produk dengan memanfaatkan media sosial, baik Instagram, tiktok, karena butuh pendampingan sekaligus pelatihan, jujur saja masih malu untuk tampil di medsos,” ucap berhijab ini sambil tersenyum simpul.

IRIS : Proses pengirisan Keripik Tempe oleh KWT Mekar Jaya

GORENG : Proses pengorengan Keripik Tempe oleh KWT Mekar Jaya
#KWT MEKAR JAYA, Keripik Tempe
Sukseskan program Presiden-Wakil Presiden RI, berupa Makan Bergizi Gratis, isi Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Senanda disampaikan, KWT Mekar Jaya, Siti Kalima (Mbak Kalim), mengatakan dibawa binaan PT Energi E&P Indonesia, setidaknya ada beberapa olahan UMKM yang telah diproduksi diantaranya, Japleng, Keripik Tempe, Stik Jahe, Stik Bawang, Serbuk Jahe, Serbuk Kuyit, Serbuk Temulawak, Kerupuk Jengkol, Kerupuk Naste (Nasi Tempe), Kopi, Minyak VCO, Rengginang, Peyek, Kacang Kulit Goreng Sangan dan lain-lain.
Seperti contoh, Naste, awal mula ide pembuatannya memanfaatkan nasi yang tidak habis dikonsumsi, dari pada dibuang, akhirnya diolah dan dari pada nasi saja, lalu muncul ide dengan ditambah dengan tempe jadila Naste.
“Proses pembuatanya diolah menjadi satu nasi dan tempe, kemudian dijemur diterik matahari selama tiga hari dan kering baru bisa digoreng. Dan, proses pemasaran melalui kerjasama atau bawa binaan Medco E&P Indonesia, dikantin Medco dan diwarung-warung,” kata Mbak Kalim
Mbak Kalim menjelaskan, proses pembuatan keripik tempe, awalnya membuat tempe sendiri mulai dari memilih kedele, peredaman, pemecehan kedela, penjemuran hingga menjadi tempe serta diiris menjadi keripik tempe, digoreng hingga siap dikonsumsi, semunya membutuhkan waktu lebih kurang empat hari.
Dan, khusus keripik tempe, banyak peminatnya, dipesan dari warung-warung, selain itu juga mendapat pesanan melalui program Presiden-Wakil Presiden RI, berupa Makan Bergizi Gratis (MBG), ke Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), saat ini berjalan sudah dua bulan.
“Keripik tempe menyiapkan dua dapur untuk mengelolah keripik tempe, dengan melakukan pembuatan atau produksi sebanyak 50 kg hingga 60 kg, untuk jatah satu minggu mengisi MBG yang berada diwilayah Desa Giriyoso Kecamatan Jayaloka,” paparnya
Mbak Kalim mengucapkan terima kasih kepada PT Medco E&P Indonesia, karena telah memberikan perhatian, bantuan, pendampingan serta penyuluhan. Salah satu bentuk bantuan berupa peralatan Mesin Pemecah Kedelai.
Lalu diberikan pelatihan dari tahun 2018, sampai saat ini masih sering ada pertemuan, PT Medco E&P Indonesia, datang bersama PKK, Dasawisma, berupa pelatihan olahan KWT lainnya seperti Japleng, Keripik Tempe, Stik Jahe, Stik Bawang, Serbuk Jahe, Serbuk Kuyit, Serbuk Temulawak, Kerupuk Jengkol, Kerupuk Naste dan lain-lain.

TUNJUK : KWT Mekar Jaya, Mbak Kalim tunjukan olahan produk UMKM
“Begitupun bantuan berupa bibit sayuran, kolam terpal, bibit lele, hingga diolah menjadi abon lele dan lain-lain. Kami banyak mengucapkan terima kasih adanya PT Medco E&P Indonesia khususnya di Desa kami (Giriyoso),” ucap perempuan tiga anak ini.

TUNJUK : KWT Mekar Sari, tunjuk hasil proses budidaya Jamur Tiram

TUNJUK : KWT Mekar Sari, tunjuk lokasi budidaya Jamur Tiram
# KWT MEKAR SARI, Jamur Tiram
Senada disampaikan, KWT Mekar Sari, Sutarmi mengatakan dibawa binaan PT Medco E&P Indonesia, melakukan budidaya Jamur Tiram, dan banyak diminati oleh masyarakat baik di Musi Rawas maupun diluar daerah.
“Awal mulanya Budidaya Jamur Tiram ini didapat ilmu dari pelatihan yang diberikan oleh PT Medco E&P Indonesia,” kata Sutarmi
Sutarmi menjelaskan, berbicara proses budidaya Jamur Tiram hingga jamur siap dipanen, memakan waktu lebih kurang dua bulan. Dan, untuk Penghasilan kalau 1.000 baglog, satu hari bisa mencapai 3 kg hingga 5 kg jamur, dan harga jual 1 kg jamur senilai Rp 25.000.
“Selain budidaya jamur tiram, juga memproduksi keripik ubi, jamur crispy dan Cendol Goyang itu semua binaan PT Medco E&P, mulai dari bantuan alat hingga pelatihannya semuanya dari PT Medco E&P,” ucapnya

PASARKAN : KWT Subur Makmur, pasarkan Keripik Talas
#KWT SUBUR MAKMUR, Keripik Talas
Selanjutnya, KWT Subur Makmur, Titik Sukesi mengatakan sama banyak olahan yang diproduksi, namun yang paling diminati yakni keripik talas dan kembang goyang. Berbicara keripik talas, tentunya tidak lepas dari kebun talas dan KWT Subur Makmur mempunyai kebun talas.
“Dan, mengenai produksi keripik talas satu minggu 15 kg hingga 30 kg, namun juga tidak terlepas dari permintaan pasar dan konsumen, dan pemasaran seputaran Jayaloka dan kantin PT Medco E&P Indonesia, mengenai penghasilan Rp 400.000 hingga Rp 600.000, saat satu kali produksi,” ucap perempuan ini.

PASARKAN : KWT Sumber Sari pasarkan Japleng
# KWT SUMBER SARI & KETUA PKK GIRIYOSO
Japleng Hingga Keluar Wilayah
Kemudian, Ketua PKK Desa Giriyoso sekaligus KWT Sumber Sari, Suwartini mengatakan olahan produksi diantaranya, kerupuk jengkol, kerupuk jahe, Gerubi/Ceker Ayam, Peyek Kacang dan Renginang.
Pembinaan dari PT Medco E&P Indonesia, sejak dari 2018 hinggabsaat ini, dan UMKM Desa Giriyoso semakin hari semakin meningkat. Dan semua produk sebenarnya banyak diluar dari kelompok KWT ada kelompol Dasawisma semuanya lancar dan bersemangat.
Hasil olahan UMKM, PT Medco E&P Indonesia, diambil/pesan setiap dua minggu sekali melalui pemesan dikantin Medco 150 bungkus hingga 200 bungkus per dua minggu, dengan 12 macam olahan/produk UMKM di Desa Giriyoso.
Dan, dari KWT Mekar Jaya, sebenarnya produk yang cukup dikenal yakni Japleng sudah membahana didaerah hingga diluar daerah seperti Lampung, Jawa dan daerah lainnya.
Dulunya, pada masa pandemi Covid 19, dibantu bibit jahe sebanyak 2 kuwintal, 200 kg budidaya jahe untuk perkembangan pembuatan Japleng, oleh PT Medco E&P Indonesia.
“Dan sampai saat ini berkembang, adanya sekolah, kuliah, termasuk keluarga yang ada diluar daerah memesan/membawa Japleng, dan semuanya binaan PT Medco E&P, mulai dari pelatihan hingga peralatan dibantu melalui pengajuan proposal dan selalu dipenuhi/dibantu,” papar Ibu Kades.
# KADES GIRIYOSO
Terima Kasih PT Medco E&P Indonesia
Sementara itu, Kepala Desa Giriyoso, Ngatimin mengucapkan sangat-sangat dan sangat berterima kasih kepada PT Medco E&P, karena berkat pendampingan perhatian sekaligus bantuan yang diberikan.
“Sehingga ibu-ibu serta UMKM, yang ada di Giriyoso ini bisa lebih baik dan bisa berkembang sampai saat ini khususnya dalam peningkatan perekonomian dan kebutuhan hidup,” kata Kades Giriyoso
Kades Giriyiso menjelaskan, karena untuk diketahui bahwa masyarakat di Desa Giriyoso ini, sebagian besarya bertahan hidup dengan cara bertani karet (nyadap karet).
“Artinya melakukan aktivitas hanya di pagi hari, dengan adanya kegiatan ataupun pendampingan PT Medco E&P, melalui olahan makanan dari ibu-ibu dan UMKM setelah pulang dari kebun karet, siang hari hingga sore hari bahkan malamnya bisa beraktivitas dengan membuat olahan yang bisa menambah pemasukan dan perekonomian untuk keluarga di Desa Giriyoso,” ucap Kades.
# CAMAT JAYALOKA
Masih Butuh Pelatihan Cara Packing
Kemudian, Camat Jayaloka, Ali Aman, mengatakan mengenai untuk produk UMKM di Jayaloka ini hampir setiap desa ada, tetapi masih dalam sekup kecil,seperti saat dalam hajatan baru memproduksi ataupun saat dibutuhkan untuk oleh-oleh.
“Namun yang produksi berkelanjutan itu adalah tempe, karena tempe di sini berbeda dari daerah lain, baik dari rasa maupun bentuk tempenya, bentuknya agak lebar dan itu UMKMnya dibawa binaan PT Medco E&P Indonesia,” kata Camat Jayaloka
Camat Jayaloka menjelaskan, hanya saja sampai saat ini, masih butuh pelatihan kemasan/packing, sebab masih dalam kawasan desa, kecamatan dan kabupaten, masih dalam kemasan ala kadarnya atau pakai plastik ataupun pakai klip.
“Maka, dari itu memang belum diberikan perhatian packing ataupun cara mengemas produk UMKM, sekaligus dalam pemasaran. Oleh sebab itu, berharap adanya pelatihan cara packing hingga pemasaran, apalagi produk-produknya setiap hari ada diproduksi,” jelasnya
Lebih lanjut, Camat Jayaloka menjelaskan, tetapi dengan adanya keberadaan serta pendampingan dari PT Medco E&P Indonesia, bisa meningkatkan pendapatan dan perekonomian pelaku UMKM di Desa Giriyoso .
PT Medco E&P Indonesia, telah banyak berkoontribusi diantaranya, memberikan bantuan pemodalan, pelatihan dan alat-alat dalam menunjang produksi yang dikelola oleh KWT di Desa Giriyoso, sekaligus untuk pemasarannya setiap bulan hasil produk itu dibantu oleh PT Medco E&P Indonesia.
Selain itu, kadang kala setiap ada kegiatan-kegiatan di Pemda Musi Rawas dan kegiatan diluar daerah, khususnya dalam pameran olahan UMKM dibawa binaan PT Medco E&P Indonesia, tidak jarang/sering membawa hasil UMKM dari Desa Giriyoso ini untuk ditampilkan dalam pelaksanaan kegiatan hari-hari besar di Kabupaten Musi Rawas seperti hari gerak PKK maupun kegiatan-kegiatan lainnya.
“Bahkan, pameran ditingkap provinsi hingga nasional, hasil UMKM dari Desa Giriyoso hasil binaan PT Medco E&P Indonesia ini, ikut dalam pameran,” katanya
# BUPATI & WABUP MUSI RAWAS
Mengpresiasi dan Mendukung Kinerja
PT Medco E&P Indonesia
Ditempat terpisah, Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Rachmad, didampingi, Wakil Bupati, H Suprayitno mengatakan mewakili pemerintah daerah pastinya sangat mendukung dan merespon baik dengan adanya PT Medco E&P Indonesia, dengan melakukan pembinaan pelatihan sekaligus memberikan bantuan kepada ibu-ibu dan UMKM yang ada di Desa Giriyoso.
Program pendampingan ini dinilai sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM.
Keterlibatan, PT Medco E&P Indonesia, dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan bentuk kolaborasi nyata antara dunia usaha dan pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen PT Medco E&P Indonesia, yang tidak hanya beroperasi di sektor energi, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial dengan mendampingi UMKM lokal. Ini adalah contoh sinergi yang patut dicontoh dalam memperkuat ekonomi daerah,” kata Bupati, didampingi Wakil Bupati
Keduanya menjelaskan, program pendampingan yang dilaksanakan PT Medco E&P Indonesia, mencakup pelatihan manajemen usaha, pengembangan produk serta akses permodalan. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas dan memperluas pasar mereka.
“Pemkab Musi Rawas, akan terus mendorong kemitraan seperti ini agar UMKM kita bisa naik kelas dan lebih berdaya saing, baik di pasar lokal maupun nasional. Pemerintah daerah juga membuka ruang komunikasi dengan PT Medco E&P Indonesia, dan pihak-pihak lain yang berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya di sektor ekonomi kerakyatan,” tuturnya.
# KETUA DPRD MUSI RAWAS
Sangat Baik Bersifat Positif Bagi Masyarakat
Selain itu, Ketua DPRD Mura, Firdaus Cik Ola, mengatakan dengan adanya keberadaan PT Medco E&P Indonesia, khususnya untuk warga Desa Giriyiso Kecamatan Jayaloka, selaku Ketua DPRD Mura, sangat mendukung dalam melakukan pembinaan ibu-ibu dan UMKM diwilayah tersebut.
“Dan, sebenarnya salah satu kewajiban suatu perusahaan sesuai dengan UU CSR dan perseroan terbatas, untuk berkontribusi, ikut andil sekaligus mensejahterakan warga dan lingkungan ditempat kerjanya beroperasi,” kata Ketua DPRD Mura
Ketua DPRD Mura menjelaskan, hal tersebut sangat baik dan bersifat positif bagi perusahaan, warga serta Pemerintah Kabupaten Mura, apalagi dalam memberikan pelatihan dan bantuan serta permodalan kepada pelaku UMKM, hanya saja harus tetap berkoodinasi dengan Pemerintah Daerah khususnya Dinas Terkait (Dinas Koperasi UMKM).
“Dan, akan lebih baik tidak hanya ditempatnya beroperasi melainkan disetiap wilayah yang ada di Kabupaten Mura, walaupun diutamakan ditempat perusahaan itu beroperasi,” ucapnya
# KAPOLRES MUSI RAWAS
Sangat Baik, Jika Ekonomi Masyarakat Baik, Kecil Terjadinya Gangguan Kamtibmas
Sementara itu, Kapolres Musi Rawas (Mura), AKBP Agung Adhitya Prananta, SH, SIK, MH, merespon baik serta mengapresiasi dan mendukung adanya kinerja PT Medco E&P Indonsia, dalam memberikan perhatian, kepedulian dan bantuan untuk UMKM di Desa Giriyoso Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Mura.
“Secara pribadi, sangat menyambut baik dan mendukung penuh kinerja PT Medco E&P Indonesia, dalam memberikan perhatian, kepedulian dan bantuan untuk UMKM di Desa Giriyoso, karena warga ataupun UMKM butuh perhatian sehingga bisa meningkatkan penghasilan dan perekonomian warga,” kata Kapolres
Kapolres menjelaskan, peningkatan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM akan berdampak langsung pada kesejahteraan warga. Jika ekonomi masyarakat membaik, otomatis potensi gangguan Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), seperti kriminalitas cenderung menurun.
“Kami percaya, dengan adanya kegiatan ekonomi yang sehat dan tertata di kawasan ini, akan tercipta lingkungan yang lebih aman, tertib, dan kondusif,” ucapnya
# PT MEDCO E&P INDONESIA
Program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan Berupa pendampingan di Desa Giriyoso
Terakhir, Support Officer Relation Community Enhancement, Yudhia Karmina SE, mengatakan sebelum ada program dari Medco masyarakat hanya mengandalkan penghasilan dari hasil kebun. Karena tingkat ekonomi masih sangat sulit, Kelompok Wanita Tani di Desa Giriyoso berinisiatif untuk membuka usaha namun terkendala dengan modal, pengetahuan dan keterampilan.
Dari latar belakang tersebut para ibu-ibu Desa Giriyoso ini termotivasi untuk mengikuti program dari Medco untuk meningkatkan perekonomian dan usaha kecil menengah guna menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang berbagai hal.
Pada tahun 2018, melalui bidang ekonomi dengan program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) untuk sayuran organik, Medco memberikan pendampingan di Desa Giriyoso melalui kelompok Aligator (Lokal Champion).
Pendampingan yang diberikan seperti pelatihan pengolahan tanah, pembuatan kompos, cara penanaman dan perawatan yang benar serta pelatihan membuat serbuk untuk minuman segar dan makanan Dengan adanya bimbingan dan support dari medco, di setiap rumah-rumah dilaksanakan pembuatan KRPL. Dari hasil yang diperoleh bisa mengurangi pengeluaran anggaran rumah tangga karena yang ditanam berupa sayur- sayuran, bumbu dapur/ rempah dan juga TOGA yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Medco juga memberikan bantuan sarana dan prasarana serta dilakukan berbagai macam pelatihan, seperti cara pengemasan produk dan cara pemasarannya. Kemudian belajar cara pembuatan pupuk organik kering/ kompos dengan memanfaatkan sampah dapur basah dan daun- daunan.
“Bantuan yang diberikan berupa bibit sayuran, waring dan pupuk kompos,” ucap wanita perparas anggun ini.
Pada tahun 2019, perusahaan memberikan pelatihan pengenalan manfaat tanaman tanaman herbal di sekitar rumah warga yang bisa di manfaatkan untuk obat- obatan herbal serperti, serbuk Japleng, serbuk kunyit asam, serbuk daun kelor dan minyak VCO. Di KWT Mekar Jaya juga di berikan bantuan sarana dan prasarana untuk rumah produksi seperti Wastafel, peralatan blender, mesin penggilingan pembuatan serbuk serta bantuan rumah untuk pembibitan dan rumah maggot.
Pada Tahun 2022 Desa Giriyoso mendapatkan bantuan kolam terpal dan bibit ikan lele, untuk pengembangan usaha Abon Lele untuk pemberian makanan tambahan ( PMT ) balita stunting. Pada tahun 2024 bantuan sarana dan prasarana diberikan Medco di antaranya bibit sayuran dan waring untuk pembuatan demplot sayuran di Dusun 3 Desa Giriyoso dan Mesin Giling Ganyong untuk Kelompok Dasawisma Manggis Dusun 2 Sidomulyo.
Pada tahun 2025 ini, perusahaan memberikan bantuan peralatan berupa, mesin pemecah kedelai untuk kelompok Dasawisma Matahari Dusun 1 Sukorejo, Spinner untuk kelompok Dasawisma Kenanga Dusun IV Gunung Sari dan mesin pemotong keripik untuk KWT Mekar Sari Dusun II Sidomulyo serta pemberian pelatihan pembuatan desain kemasan produk makanan KWT dan pemasaran online.(Hendi/linggauklik.com)




