SUMATERA UTARA LK-Salah satu wujud untuk menambah ilmu pengetahuan, sekaligus pemahaman sejarah khususnya yang ada di Provinsi, Sumatera Utara (Sumut).
Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Musi Rawas (PWI Mura), disela-sela menghadari acara Hari Pers Nasional (HPN), di Kota Medan, Provinsi Sumsel, menyempatkan diri mengunjungi Istana Maimoon, sekitar 14.00 WIB, Rabu (8/2/2023).
Kunjungan tersebut dipimpin langsung, Ketua PWI Mura, Jhuan PH Silitonga beserta para Pengurus PWI Mura, sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (8/2/2023).
“Hari ini, sengaja saya bersama pengurus PWI Mura, menyempatkan diri mengunjungi Istana Maimoon disela-sela menghadari acara HPN di Kota Medan, Provinsi Sumut,” kata Ketua PWI Mura.
Ketua PWI menjelaskan, adapun tujuan dari mengujungi Istana Maimoon ini tidak lain untuk melihat, mengetahui dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah berdirinya Istana Maimoon, para pengurus PWI Mura.
“Setidaknya, menambah dan mengetahui ilmu pengetahuan para pengurus PWI Mura, tentang Istana Maimoon,” jelas Bang Joe sapaan akrabnya.
Berdasarkan informasi didapatkan dari berbagai informasi, bahwa Istana Maimun adalah salah satu lokasi wisata yang paling terkenal di Kota Medan.
Sejarah berdirinya istana yang berada di Jalan Brigjen Katamso nomor 66, Medan, istana ini merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Deli yang ada di Kota Medan. Istana Maimun ini mulai dibangun pada 26 Agustus 1888 saat kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid.
Bangunan Istana Maimun selesai dikerjakan 3 tahun setelahnya. Istana ini kemudian diresmikan pada 18 Mei 1891.
Arsitektur pembangunan Istana Maimun bernama Ir. Kapten Th. Van Erp, yang merupakan arsitek asal Italia.
Bangunan ini bercorak Islam, tradisional Melayu dan Eropa. Istana ini didominasi dengan warna kuning khas Melayu dengan 82 tiang batu dan 43 tiang kayu sebagai penyangga untuk memperkokoh bangunan.
Tiga buah atap dari istana ini berbentuk kubah yang terbuat dari sirap dan tembaga. Bentuk atap ini bercorak Islam.
Di dalam istana terdapat 30 kamar yang di dalamnya terdapat berbagai barang bergaya Eropa. Di dalam istana juga terdapat berbagai foto keluarga dari Kesultanan Deli.
Di sekitar gedung utama istana, terdapat sebuah bangunan kecil. Di dalam bangunan itu terdapat meriam puntung.
Dalam sejarahnya, Istana Maimun disebut dulunya terhubung dengan Masjid Raya Al Mahsun Medan dan Taman Sri Deli. Istana Maimun merupakan pusat pemerintahan kesultanan saat itu, masjid raya sebagai tempat ibadah dan taman untuk bersantai.
Kini, Istana Maimun menjadi peninggalan sejarah sebagai pengingat kejayaan Kesultanan Deli. Untuk bisa masuk ke Istana Maimun ini dipatok harga Rp 10 ribu untuk setiap orang. Di dalam istana kita bisa berfoto di berbagai peninggalan kesultanan itu.(Roem)
You must be logged in to post a comment Login