Connect with us

Presiden RI : Pers Selalu Dampingi Saya Hingga Menjadi Presiden, Namun Pers Saat Ini Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Nasional

Presiden RI : Pers Selalu Dampingi Saya Hingga Menjadi Presiden, Namun Pers Saat Ini Sedang Tidak Baik-Baik Saja

*Presiden RI Hadiri Puncak Perayaan Hari Pres Nasional (HPN), 2023 di Medan

SUMATERA UTARA LK – Puncak Perayaan Hari Pres Nasional (HPN) tahun 2023, berlangsung di Aula Gedung Serbaguna (GSG) Pemprovsu Kota Medan secara langsung dihadiri Presiden RI Ir. Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.

Hadir pula, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKFD) Sumut, Ketua PWI Pusat, Atal Sembiri Depari dan Ketua Dewan Pres, Ninik Rahayu.

Dalam kesempatan pidato selama datang,Gubenur Sumut Edy Rahmayadi mengaturkan terima kasih atas berkenanya bapak presiden berkunjung, menghadiri puncak HPN 2023 yang terlaksan di Kota Medan.

“Kami melaporkan bapak Presiden, ternyata melalui HPN tahun ini Pres yang tertua itu berasal dari Sumatera Utara,” kata Edy Rahmayadi.

Lanjut, Gubernur, selain itu, banyak dampak terutama mampu mendongkrak semangat tumbuhnya perekonomian bagi Sumatera Utara.

“Begitupun, dengan terselengaranya serangkaian HPN sangat dirasakan.Yang mana, pelaksanaan serangkaian kegiatan HPN, dengan pesertanya kostituen, beberapa perwakilan organisasi pres. Daerah kami dikunjungi, tentunya membuat perekonomian meningkat,” jelas pria mantan ketua PSSI ini

Edy Rahmayadi menambahkan, dengan terselengaranya HPN pihaknya menaruh harapan peran pres. Yakni, berkumpulnya seluruh wartawan dari berbagai daerah di Indonesia melihat, mengamati secara langsung situasi di Sumatera Utara ini.

“Kami pemerintah provinsi Sumatera Utara mengucapkan terima kasih telah berkunjung kesini. Terlebih lagi, kami yakini rekan-rekan wartawan bisa menulis hal-hal positive berbagai hal, apakah itu pembangunan, budaya maupun potensi wisata sehingga mendorong hadirnya investor bersama-sama memajukan Sumatera Utara,” tuturnya

Sama halnya disampaikan, Ketua PWI Pusat Atal Sembiri Depari mengaturkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, atas ketersedianya menjadi tuan rumah terlaksananya serangkaian kegiatan HPN tahun 2023.

“HPN tentunya benar mampu bangkitkan semangat kita semua. Seperti mendorong, peningkatkan prekonomian yang mana berbagai kegiatan, seminar-seminar, adanya bazar, hiburan pesta rakyat, kemudian Bakti Sosial dan sebagainya,”katanya.

Senada disampaikan, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengatakan bahwa pers harus menjadi penerang publik harus mampu meningkatkan intelektual publik kendala membedakan berita bohong berita hoax.

Dan, perbedaan pandangan reformasi tahun 1998 memberikan tanggung jawab kepada pers untuk mengawal demokrasi melalui undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers kemerdekaan, pers yang ditegaskan undang-undang ini adalah buah tuntutan reformasi di tengah situasi kebangsaan yang menghendaki penegakan demokrasi secara utuh.

“Oleh karena itu, mengenai pemberitaan harus dikonfirmasi kebenarannya yang berdasarkan etika jurnalistik, kemerdekaan pers bertanggung jawab yang berpotensi merugikan kepentingan publik,” katanya.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan berbagai hal mengenai perkembangan Pres di tanah air. Bahkan, dirinya pun berharap peran pres bisa terus meningkatkan sinerginya dengan pemerintah.

“Selamat Hari Pres, terima kasih atas semua kontribusinya kepada negara Indonesia. Peran pers sangat penting, karena salah satu contoh dari pribadi saya yang mulainya dari orang biasa, hingga menjadi gubernur dan saat ini menjabat sebagai presiden ini semua tidak lepas dari kontribusi isan pers, sehingga diketahui dan dikenal oleh seluruh belahan dunia,” kata Presiden Jokowi.

Presiden menjelaskan, namun, Dunia Pres tidak sedang baik-baik saja. Saya ulangi, Pres tidak sedang baik-baik saja. Karena, sekarang ini masalah yang utama menurut saya adalah masyarakat kebanjiran berita dari media sosial yang belum tentu kebenarannya, yang sifatnya, provokasi, beredar informasi hoax atau susah dikendalikan, disertai mementingkan yudisial saja dan hanya akan mendorong konten kontemporer yang sensasional. Sekarang banyak sekali mengorbankan isi dan wujud dan otentik, serta tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik,

“Tentunya ini menjadi tantangan dan tugas isan pers, untuk menyampaikan berita yang sebenarnya serta dapat dipertanggung jawabkan,” tutupnya.(Roem)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in Nasional

Trending

Terkini

LinggauKlik

To Top