Connect with us

Sampai di Rumah Duka Almarhumah Meliya Langsung Dikebumikan

Muratara

Sampai di Rumah Duka Almarhumah Meliya Langsung Dikebumikan

#Bupati Turut Berbela Sungkawa

Muratara,LK-isak Tangis keluarga sang pejuang Tahfiz alquran menyambut kedatangan jenazah Santri Program 1.000 tahfizd Bimbingan Pemerintah Daerah Kabupaten Musirawas Utara(Muratara)

Seorang santriwati bernama Meliya berumur 14 tahun lahir Muara Kulam 22 Juni 2004 Kelas 1 MTA pondok pesantren Al-amin Madura tutup usia pada tanggal 30 januari 2019 pukul 04:00 pagi di rumah sakit madura

Diketahui dari Kepala Dinas Kesehatan(Dinkes) Muratara Ir Ilyas Melalui Kasi Pelayanan dan Kesehatan Mirwan pihaknya mendapat informasi dari ustad jakfar sebagai pengasuh pesanteren madura, menyampaikan bahwa santriwati bernama meliya menurut diagnosa dokter meninggal dikarenakan menderita sakit asam lambung.

Pada hari itu juga Jenazah Meliya diterbangkan Dari Madura hingga tiba dirumah di Duka Kelurahan Muara Kulam pada pukul 21:13 Wib.Disambut Langsung oleh Bapak Bupati Musi Rawas Utara H.Syarif Hidayat Melalui Bapak Sekda H Zainal Arifin Daud Bersama Asisten tiga serta Bapak Camat Ulu Rawas Muktaridi dan OPD Pemkab Muratara lain nya dan Jenazah almarhumah dikebumikan Saat itu juga.

H.Sayarif Hidayat Melalui Sekda H Zainal Arifin Daud Menyampaikan pada pelapasan Jenazah Dirumah Duka Rasa Bela sungkawanya atas meninggal Meliya.

Sekda Muratara Saat acara pelepasan Jenazah Almarhuma Meliya di rumah duka Kelurahan Muara Kulam kecamatan Ulu Rawas

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara mengucapkan Rasa Bela sungkawa yang sedalam dalam nya atas meninggal nya sang pejuang tahfiz anak kita Meliya ini.”ucap ia.

Dilanjutkan nya.”Melia ini merupakan santriwati yang mengikuti program dari Kabupaten Muratara belajar tahfiz alquran di pesantren Al-amin Madura,dan kami berharap anak kita membawa bekalnya ilmunya dan disebarkan di daerah masing masing,akan tetapi tuhan berkehendak lain mungkin itu yang terbaik di mata allah.
Untuk itu kepada orang tua sanak saudara yang ditinggalkan sabat dan tawaqqal karena ini sudah ketentuan allah.dan juga kami dari pemkab Muratara meminta kepada kita semua kiranya semasa hidupnya almarhumah ini ada salah tingkah laku,salah cakap dan lain nya maka mari kita sama sama sama memaafkan nya semoga almarhumah Khusnul Khotimah amin.”lanjutnya.

Sementara itu utazd Jafar dari pihak pengasuh Pesanteren Al amin juga menyampaikan di acara Takziah pihaknya juga meminta maaf yang sedalam dalam nya kepada keluarga almarhumah dikarenakan pimppinan pesanteren tidak bisa berkenan hadir mengantarkan jenazah almarhumah meliya.”Kami dari pesanteren al amin madura menyampaikan mohon maaf dari bapak pimpinan pesanteren dan pengasuh pengasuh lain nya karena tidak bisa mendampingi sendiri jenazah almarhumah anak kita meliya ini, bapak ibu saudara saudara seperti yang disampaikan bapak sekda bahwa ini kehendak allah Swt,yakinlah siapa yang keluar dari rumahnya tujuan nya memcari ilmu kemudian di dalam perjalanan nya mencari ilmu kata rosulullah dipanggil oleh allah maka matinya dijalan allah swt,mudah mudahan anak kita ini berpengaruh bagi anak kita yang lain,yang nanti nya menunggu kita di pintu syurga allah swt.”ungkap nya.(ani)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

More in Muratara

Trending

Terkini

LinggauKlik

To Top