GSUU : Mendesak DPRD dan Walikota Konsultasi ke BPK, KPK serta Menkeu Terkait Dana Hibah

Foto : Koordinator GSUU, Herman Sawiran

LUBUKLINGGAU, LK – Viralnya angka 675 yang meramaikan laman facebook akhir-akhir ini, tak luput dari perhatian Koordinator Gerakan Sumpah Undang-Undang (GSUU), Herman Sawiran.

Menurut dia, seyogyanya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau dan Walikota Lubuklinggau melakukan konsultasi terlebih dahulu ke Lembaga Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Menteri Keuangan terkait pemberian dana hibah seperti halnya ke Organisasi Ap3l.

“Jangan sampai terbentur hukum dikemudian hari, maka sebelum di sahkan dikaji terlebih dahulu dan harus ada payung hukumnya,”jelas Orator ulung ini, Kamis (29/11/2018).

Lebih lanjut Herman Sawiran menerangkan, jika terbentuknya Organisasi Aliansi Pemuda Peduli Pembangunan Lubuklinggau (Ap3l) sebagai pengganti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Lubuklinggau yang Stagnan karena masa kepengurusannya habis, tentu hal tersebut apakah sudah ada persetujuan dari KNPI Pusat.

“KNPI itu kan Nasional, nah kok AP3L dibentuk Tupoksinya sama dengan KNPI, sedangkan notabene AP3L itu organisasi yang mengawasi pembangunan, masuk akal atau tidak. Apalagi mendapatkan kucuran dana sebesar Rp. 675 Juta sebagai induk dari OKP. Apa dasar hukumnya?,”tegasnya.

Untuk itu, lanjut Aktivis penyambung lidah rakyat ini, sebaiknya Ketua Aliansi Pemuda Peduli Pembangunan Lubuklinggau (AP3L)Ahmad Tarsusi harus terbuka kepada publik.

“Ketua AP3L harus terbuka, terkait apakah sudah ada Badan Hukum Akta Notaris maupun sudah terdaftar atau belum di Kesbangpolinmas,”himbaunya.

Selain itu, dirinya mengingatkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) baik yang ada di Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau maupun Kabupaten Muratara jangan tergesa-gesa dalam mengesahkan APBD.

“Alihkan dana APBD untuk kepentingan masyarakat dan coret yang tidak bermanfaat serta jangan memaksakan kehendak,”pungkasnya.

Penulis : Reki Alpiko –
Copyright@linggauklik.com 2018